Saat flora mulai layu,
ada hati yang menderu, hendak berseru
Ia, itulah hati perindu
Di malam yang syahdu
tidak ada suara bergelegar,
semuanya seolah lenyap oleh keheningan
Namun di lubuk hati yang paling dalam
masih sangat ramai, oleh kecamuk kenangan
Terayan-rayan fatamorgana masa lalu,
yang sudah lama tertanam
Ya, itulah ihwal hati perindu,
yang kebetulan diperankan oleh sosok aku
~Depok 23, Mei 2020
#puisi
Mantaap kaka
BalasHapus🙂
HapusWah, bagus sekali
BalasHapusBagus sekali puisinya ... keren dech ...
BalasHapusYa, itulah ihwal hati perindu,
BalasHapusYang kebetulan diperankan oleh sosok aku
#bestpart
Terimakasih kk
Hapussemoga rindu terobatkan pertemuan
BalasHapusAamiin
HapusKebetulan diperankan aku.. huhu, ngena banget
BalasHapusaku dong sosoknya hehehe
BalasHapusHehhe
Hapuspuisinya bagus, Kak..
BalasHapusSedang merindukan seseorang Kak? Semoga segera ada pertemuan ya
BalasHapusHehe, hanya sebuah puisi yang tersaji dari gejolak imaji 😁
HapusBagus puisinya kak... Semangat! ><
BalasHapusSemangat
Hapussukaaa ...
BalasHapusKalau boleh tahu apa inspirasi di balik puisi ini?
Ini puisi aku tulis sekitar 4 bulan yang lalu. Waktu itu ikut lomba puisi tentang rindu. Inspirasinya sih, aku mencoba untuk mengingat-ngingat kembali perjalanan hidup, tentang kenangan saat bersama teman-teman.
HapusDan waktu itu aku nulis Puisi hampir tiap hari, yang bertema rindu semua, jadi harus sering berimajinasi tentang kenangan-kenangan
Hapusaku, adalah pemberi paling andil untuk setiap insirasi tulisan-tulisan kita. karena sesuatu yang paling dekat adalah diri kita sendiri.
BalasHapus