Rabu, 14 Oktober 2020

Tentang Kenangan



Melepas kenangan memang bukan hal yang mudah, baik itu kenangan indah atau kenangan kelam. Mungkin inilah kelemahan sekaligus kelebihan manusia. 


Dengan adanya kenangan di memori ingatan, kita akan menjadi pribadi yang tidak mudah melupakan kebaikan orang lain, terutama orang-orang yang sudah berbaik hati membangun masa-masa indah bersama kita. 


Pun begitu, kenangan yang masih terselip di otak kita, juga bisa membuat kita menjadi pembenci, bahkan pendendam kepada orang-orang yang sudah mengukir kenangan-kenangan kelam, yang menyedihkan dan memilukan. Sehingga kita enggan membukakan pintu maaf kepada orang-orang yang pernah menyakiti kita.


Jika kenangan itu indah,  kita akan berharap. "Seandainya waktu bisa diulang, aku ingin berhenti di masa-masa bahagia itu." Padahal hal itu mustahil. Begitulah, kenangan mencipta kekonyolan. Jika kenangan itu buruk, kita akan berharap. "Seandainya waktu bisa dipercepat, aku ingin meninggalkan masa sekarang, dan mengulangi masa-masa indah itu." Lagi-lagi kenangan membuat seseorang bertingkah konyol.


Tak perlu kita memaksakan diri untuk menghapus kenangan. Bagaimanapun, kenangan-kenangan baru akan terus lahir. Entah itu kenangan baik atau buruk. Dan kita tidak akan bisa lari darinya. 


Tak perlu kita bersemangat untuk mengulangi kenangan-kenangan yang sudah berlalu. Karena, kita bisa kapan saja menciptakan kenang-kenangan baru. Tugas kita hanya berusaha menciptakan kenang-kenangan indah itu.


#Depok, 19 Mei 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku, Annimarie Schimmel dan Karya Binhad Nurrohmat

  Oleh: M Lutfi  Bermula dari baca-baca artikel tentang Annimare Schimmel, mulai dari kisah pertemuannya dengan Habib Quraisy Baharun (ki...