Rabu, 14 Oktober 2020

Tentang Kenangan



Melepas kenangan memang bukan hal yang mudah, baik itu kenangan indah atau kenangan kelam. Mungkin inilah kelemahan sekaligus kelebihan manusia. 


Dengan adanya kenangan di memori ingatan, kita akan menjadi pribadi yang tidak mudah melupakan kebaikan orang lain, terutama orang-orang yang sudah berbaik hati membangun masa-masa indah bersama kita. 


Pun begitu, kenangan yang masih terselip di otak kita, juga bisa membuat kita menjadi pembenci, bahkan pendendam kepada orang-orang yang sudah mengukir kenangan-kenangan kelam, yang menyedihkan dan memilukan. Sehingga kita enggan membukakan pintu maaf kepada orang-orang yang pernah menyakiti kita.


Jika kenangan itu indah,  kita akan berharap. "Seandainya waktu bisa diulang, aku ingin berhenti di masa-masa bahagia itu." Padahal hal itu mustahil. Begitulah, kenangan mencipta kekonyolan. Jika kenangan itu buruk, kita akan berharap. "Seandainya waktu bisa dipercepat, aku ingin meninggalkan masa sekarang, dan mengulangi masa-masa indah itu." Lagi-lagi kenangan membuat seseorang bertingkah konyol.


Tak perlu kita memaksakan diri untuk menghapus kenangan. Bagaimanapun, kenangan-kenangan baru akan terus lahir. Entah itu kenangan baik atau buruk. Dan kita tidak akan bisa lari darinya. 


Tak perlu kita bersemangat untuk mengulangi kenangan-kenangan yang sudah berlalu. Karena, kita bisa kapan saja menciptakan kenang-kenangan baru. Tugas kita hanya berusaha menciptakan kenang-kenangan indah itu.


#Depok, 19 Mei 2020

Selasa, 13 Oktober 2020

Yang Ditakutkan Dari Sebuah Hubungan



Yang ditakutkan dari sebuah hubungan, bukan lagi perubahan jarak, yang bisa membuat saling menjauh. Juga bukan perubahan waktu, yang bisa membuat hubungan menjadi layu. Yang ditakutkan adalah perubahan rasa, yang membuat asa, rindu, bahkan cinta, menjadi hanya sebatas kata; yang penuh dusta. Hingga akhirnya tidak ada yang namanya kenangan. Karena semuanya sudah dilupa.


Depok 18- Mei 2020



Sebenarnya ini tulisan lama, yang kutulis sekitar 5 bulan yang lalu. Tulisan ini biasa disebut dengan prosa mini. Aku lumayan suka menulis tentang prosa mini. Karena kemiripannya dengan quote dari segi ringkasnya tulisan. 


Aku suka menulis yang singkat-singkat saja. Namu, aku tetap berupaya dalam menulis sebuah tulisan baik itu puisi, prosa mini, quote dst untuk tetap menjaga kualitas dan kepadatan sebuah makna. Jadi, meskipun tulisan di atas sangat ringkas itu juga menghabiskan waktu yang lumayan lama untuk bisa menyelesaikannya.


Yang melatarbelakangi tulisan di atas adalah ingatanku kepada teman-temanku. Yang sekarang sudah jarang ketemu, bahkan sebagian tidak tahu lagi kabarnya. Terutama teman-temanku waktu di pare yang paling membekas dalam imajiku waktu penulisan prosa mini di atas.


Setiap tempat adalah kenangan baru. Karena di situ ada teman baru yang kujumpai. Pun demikian, setiap tempat baru terkadang malah menjadi kuburan bagi peristiwa sebelumnya, yang akan menggerus sebuah kenangan. Namun, tanpa diminta seringkali ingatan memunculkan kembali semua rekaman tentang kenangan-kenangan tersebut.


Depok, 13 Oktober 2020

#odop

#prosamini

Senin, 12 Oktober 2020

Sosok Aku



Saat  flora mulai layu,

ada hati yang menderu, hendak berseru

Ia, itulah hati perindu


Di malam yang syahdu

tidak ada suara bergelegar, 

semuanya seolah lenyap oleh keheningan


Namun di lubuk hati yang paling dalam

masih sangat ramai, oleh kecamuk kenangan

Terayan-rayan fatamorgana masa lalu, 

yang sudah lama tertanam


Ya, itulah ihwal hati perindu,

yang kebetulan diperankan oleh sosok aku


~Depok 23, Mei 2020


#puisi


Minggu, 11 Oktober 2020

Puisi Adalah


Puisi adalah rangkaian doa-doa, yang mengalir dari dada paling dalam

Puisi adalah tetesan keringat masa lalu, beradu di ruang kalbu

Puisi adalah onggokan harap, yang kian kilap, menerobos belenggu ratap hingga ke atap-atap


Di setiap katanya ada gejolak jiwa yang sudah ranum

Di setiap kalimatnya ada sebuah kenangan yang sangat harum

Dan setiap spasinya adalah peraduan

dari resah yang membuncah


Aku betah di sini 

Membuat bosan beranjak pergi

Menjadi teman saat sendiri

Melindungiku dari godaan sepi

di sinilah aku berkontemplasi


Saat semuanya menjadi hantu pengganggu

Saat masa lalu memburuku, berusaha membelenggu

Aku hanya butuh berselimut puisi


~Depok, 19 Juni 2020


#puisi

#odop


Sabtu, 10 Oktober 2020

Di Pinggir Kali



Di pinggir kali aku termangu

Mencari bayangmu tak kunjung ketemu

Aku lelah memikul resah


Apa aku harus pasrah? 

sedangkan rasa terus membuncah

Apa aku harus diam? 

sedangkan keadaan terus mencekam


Aku tertahan  pusara jeratmu

Dan aku tak tahu, bagaimana melepasnya(?)

Kau sibuk dengan orang baru

Sedangkan aku masih bergulat dalam masa lalu


Kucari penawar rindu di tumpukan kayu

yang hanyut

Namun, kudapati namamu di sana

Membuatku tambah pilu


Para Nila berkejaran mengikuti arus sungai

Mereka bercanda riang penuh kegembiraan

Aku berdiri lunglai 

meratapi kepedihan


Akhirnya aku pulang dengan hampa

Langkahku mungkin bisa terhenti

Tapi puisiku akan terus mencari

Kelak ia akan menjeratmu

Sebagaimana kau menjeratku


Depok, 05 Juli 2020



#puisi

Jumat, 09 Oktober 2020

Fiksi Mini Pertama

 

Baru di ODOP aku tahu bahwa ada genre tulisan fiksi mini. Dan Minggu ini tugasnya ada membuat fiksi mini. Setelah aku baca-baca di google baru aku mulai mencoba menulis fiksi mini ala kadarnya heheh. Semoga aja masuk kata gori nya.

Inilah karya pertamaku yang ber-genre fiksi mini.


Nila & kakaknya


Malam ini aku hanya berdua dengan Ahmad, kakakku yang paling tua. "Kak, enak ya menjadi saudara tertua." Ungkapku padanya, membuatnya memandangku serius. Kakak, terlihat kebingungan, seperti mencari-cari jawaban yang pas.


"Begini, Dek, jangan dikira menjadi orang yang dituakan itu enak, hanya karena bisa sering nyuruh-nyuruh, pendapatnya lebih dipertimbangkan, semua orang punya medannya masing-masing, Dek." Kakak menyampaikan jawaban dengan agak serius, sehingga suasana terasa agak tegang.


"Bukan begitu, Kak, aku malah gak pernah mikirin itu, meskipun aku sering disuruh-suruh sama Kakak, sama sekali aku tidak merasa terbabani kok, karena.." 

Belum sempat Nila menyelesaikan ucapannya sudah keburu ditimpali oleh kakaknya.


"Gak usah mikir macem-macem, Dek. Pokoknya kakak akan selalu ada untuk kamu" 


"Ih, Kakak, Nila kan belum selesai ngomong". Nila melihat kakaknya dengan muka cemberut manja".


"Gak usah cemberut gitu dong nanti tambah jelek loh" ledek Ahmad.


"Serius deh, Kak, Nila iri banget sama Kakak"


"Emangnya apa yang istimewa dari Kakak?"


"Karena Kakak masih sempat melihat Ibu dan Ayah". Nila meneteskan air mata. Ahmad pun berkaca-kaca sambil memeluk adiknya.


#fiksimini

#literasi

#odop







Kamis, 08 Oktober 2020

Masih Banyak Pilihan



Manusia tak akan  bisa selalu berada dalam kondisi  semangat, kadang rasa jenuh, dan bosan itu hadir dalam kehidupan.


Ketika bosan datang menghampiri kita, 

maka yakinlah bahwa selama kita tak bosan hidup, masih ada yang bisa kita lakukan.

 

Ada banyak hal dalam hidup ini, tak mungkin kita benci semuanya, maka temukan hal yang kita sukai, ada banyak orang di sekitar kita, pasti ada di antara mereka yg bisa membuat kita nyaman, maka temukanlah ia.


Hidup menawarkan banyak kegiatan,

pasti ada salah satu yang bisa kita lakukan.

Hidup menawarkan banyak pilihan,

pasti ada salah satu yg bisa kita ambil.


Jika tak semuanya kita sukai, maka jangan semuanya kita benci. Jika tak banyak yang bisa kita lakukan, Maka jangan tinggalkan semuanya.


Dari sekian banyak yang ingin kita tinggalkan pasti ada yang bisa kita pertahankan dan perjuangkan. Dari sekian banyak orang yang ingin pergi pasti masih ada yang nyaman bersama kita.


Sebenarnya tidak semuanya membosankan, hanya saja kita tak mau mencari apa yang membuat kita nyaman.


Jika ada satu hal yang tak enak kita pandang maka  jangan sampai kita menutup mata untuk melihat hal-hal yang lain.

Jika ada satu orang yang mengabaikan kita

Bukan berarti tak ada lagi orang yang mau memperthatikan kita.


Jika ada satu orang yang ingin kita abaikan

bukan berarti kita harus kehilangan fokus untuk orang-orang yang kita sayang,  

Jangan gara-gara satu orang yang ingin kita lupakan, lalu kita melupakan orang yang tak harus kita lupakan.


Jika kita tak yakin untuk bisa selamanya tersenyum,  itu berarti kita tak mungkin bisa selamanya menangis. Maka tetap carilah apa yang bisa membuat kita tersenyum.


#pilihanhidup

#tersenyumlah!



Aku, Annimarie Schimmel dan Karya Binhad Nurrohmat

  Oleh: M Lutfi  Bermula dari baca-baca artikel tentang Annimare Schimmel, mulai dari kisah pertemuannya dengan Habib Quraisy Baharun (ki...